LAPORAN MANAJEMEN OPERASI DAN PRODUKSI
PABRIK COKLAT
Oleh:
YULIA SAFRI YUSI
1311311015
Dosen pembimbing:
Roni Afrizal S.E M.Si

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PRODUKSI PERTANIAN
JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH
2016
I.
PENDAHULUAN
1.1
latar belakang
Tidak banyak yang menyadari jika Indonesia adalah
produsen kakao terpenting saat ini. Indonesia merupakan produsen terbesar
ketiga di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana. Namun beberapa konsumen kakao
menilai Indonesia adalah salah satu yang paling menarik dalam jangka panjang
dengan sejumlah pertimbangan. Salah satunya, secara politik dan ekonomi
Indonesia relatif lebih stabil. Kedua negara Afrika, yang merupakan produsen
terbesar saat ini, rawan terjadi konflik. Selain itu dengan areal seluas 1,9
juta Ha, Indonesia memiliki potensi yang menaikkan produksinya.
Hanya banyak orang yang beranggapan jika kakao
Indonesia tidak berkualitas baik. Hal ini ada benarnya karena mayoritas kakao
Indonesia diekspor dalam bentuk non fermentasi. Tapi faktanya, petani Indonesia
mampu melakukan fermentasi, dan menghasilkan biji kakao berukuran besar.
Rendahya kualitas ini lebih ditenggarai karena pasar lokal kurang memberikan
insentif terhadap mutu. Pada tahun 2015
dunia diperkirakan bakal menghadapi ancaman kelangkaan bahan baku coklat. Hal
diakibatkan produksi kakao yang cenderung stagnan sedangkan permintaan
terhadap kakao meningkatkan.
Hal ini, tanpa disadari oleh petani atau pebisnis
kakao di Indonesia, sesungguhnya meningkatkan daya tawar negara produsen biji
kakao. Jadi melihat besarnya kebutuhan biji kakao dunia, besarnya potensi
produksi di Indonesia, dan beberapa isu terkait kelangkaan bahan baku coklat,
maka bisnis kakao masih cukup menggiurkan. Adapun bisnis-bisnis yang dimasuki terkait
dengan “peluang tersebut” antara lain: Pertama, memproduksi
biji kakao berkualitas lalu memasarkan secara langsung Kedua, menjadi trader yang
membeli biji kakao masyarakat memasarkannya ke perusahaan pembuat coklat atau
kosmetik Ketiga, membuat produk setengah jadi seperti powder
atau lemak coklat Keempat, membuat
produk akhir seperti coklat batangan, spa coklat atau permen coklat.
II.
ISI

CHOKATO
1.
Profil Perusahaan
CHOKATO
(Choklat Kapalo Koto) adalah suatu usaha kecil menengah yang bergerak di bidang
pengolahan kopi coklat sampai menjadi beberapa olahan produk dari coklat.yang
didirikan oleh Kelompok Tani Tanjung Subur di Kel.kapalo koto Kec.Payakumbuh
Selatan Sumatera Barat. Karena di daerah
Payakumbuh selatan ini memiliki banyak petani kakao, jadi pemerintah ingin
mendirikan pabrik mini pengolahan kakao, dimana pada umumnya masyarakat disini
setidaknya memiliki 10 batang kakao pada tiap rumah.
Beberapa
olahan CHOKATO, sebagai berikut:
a.
Bubuk coklat murni
b.
Lulur coklat alami / Masker
c.
Lemak coklat / Coco butter
d.
Milk Chocolate / Coklat batangan
& permen coklat
e.
Bubuk coklat 3 in 1
2.
Strategi Penetapan Harga
Penetapan arga mark up, dimana perusahaan chokato menghitung total biaya
produksi kemudian menaikan harga agar mendapat keuntungan.
3.
Strategi Menghadapi Persaingan
Pesaing
CHOKATO di Payakumbuah tidak ada karena semua petani bergabung mengolah dan
memproduksi kakaonya menjadi coklat di Kelompok Tani Tanjung Subur dengan
system bagi hasil. Jadi CHOKATO tidak memiliki pesaing satupun di Payakumbuh
dan berada dalam pasar Monopoli.
Kabid Perkebunan dan Kehutanan Distanbunhut Payakumbuh,
Yunizar menyebutkan peningkatan produksi kakao tidak terlepas dari pemilihan
bibit, penanaman, pemupukan, pemeliharaan, pemangkasan, panen dan pasca "Hal penting yang perlu menjadi titik
perhatian untuk tanaman kakao adalah pemeliharaan tanaman. Sebab pada masa
inilah yang menentukan tanaman kakao berhasil atau sebaliknya. Jika
pemeliharaan gagal, hasil akan jauh dari sempurna," kata dia. Pengolahan
pasca panen, menurut dia harus melewati permentasi. Di samping kualitasnya
terjamin, harga jualnya jauh melebihi pengolahan cara biasa. "Untuk
membantu petani, pemkot melalui Distanbunhut telah memberikan bantuan kotak
permentasi kepada sejumlah petani kakao yang ada di Payakumbuh," katanya. Dia
mengatakan, saat ini, permintaan coklat permentasi di pasar regional seperti
Pekanbaru, Medan dan Jambi semakin besar.
Ketua Kelompok Tani Tanjung Subur, Kota Payakumbuh, Joni Saputra akan dikirim Pemerintah Provinsi Sumatera Barat ke Paris, Prancis sekitar Oktober atau November untuk meningkatkan kemampuannya dalam prosesing coklat.
Ketua Kelompok Tani Tanjung Subur, Kota Payakumbuh, Joni Saputra akan dikirim Pemerintah Provinsi Sumatera Barat ke Paris, Prancis sekitar Oktober atau November untuk meningkatkan kemampuannya dalam prosesing coklat.
Kepala Dinas Pertanian Payakumbuh Mediar Indra bersama
Sekretarisnya Depi Sastra, di Payakumbuh, Rabu, mengatakan, kesempatan itu
diberikan setelah Kelompok Tani Tanjung Subur yang berada di di Nagari Aur
Kuning jadi juara pertama dalam Lomba Tanaman Pengolahan Perkebunan tingkat
Sumatera Barat, 2013.
Selain mengirim Joni
Saputra ke Prancis, Keltan Tanjung Subur juga beroleh piagam penghargaan dan
trofi Gubernur yang diserahkan Wakil Gubernur Muslim Kasim dalam acara
peringatan HUT ke-68 RI di Gubernuran Sumbar di Padang,sabtu. Mediar Indra
mengatakan, semangat petani di Aur Kuniang terbilang cukup tinggi dalam
membididayakan kakao permentasi. Di Nagari Aur Kuning, sekarang ini tercatat 80
hektar tananam kakao, dan di seluruh Kecamatan Payakumbuh Selatan, mencapai
lebih kurang 150 hektar. Petani kakao di
Nagari Aur Kuning tersebut, meliputi kelurahan-kelurahan Kapalo Koto, Ampangan,
Aur Kuniang dan Sawah Padang, tergabung dalam Pusat Pelatihan Petani Pedesaan
Swadaya (P4S) Indah Basamo sejak dua tahun terakhir. seluruh kakao hasil petani
tersebut ditampung pabrik coklat mini P4S, bantuan Kementerian Pertanian pada
2011 lalu. Joni Saputra mengatakan permintaan terhadap coklat murni produksi
P4S, dengan merek dagang Chokato (Coklat Kapalo Koto), sangat tinggi, mencapai
ratusan kilogram per hari. Tapi, P4S
baru mampu memproduksi belasan kilogram setiap hari. Dilema itu belum terjawab
hingga kini, karena keterbatasan produksi mesin pengolahan coklat yang ada,
jelasnya. "Mudah-mudahan, dengan
gelar juara dan sekembalinya Joni Saputra dari Perancis, pemerintah pusat akan
memberikan bantuan mesin pengolahan coklat yang mampu berproduksi lebih
besar," kata dia.
PROSES PENGOLAHAN KAKAO MENJADI
COKLAT
- Memilih Kakao
2.
Fermentasi
Cara fermentasi Kakao dilakukan dengan berbagai metode, motode tersebut berbeda di setiap negara: dibungkus dengan daun pisang besar , dalam keranjang, dalam kotak kayu atau dalam silinder disimpan jauh dari cahaya. Hal ini selama fermentasi biji kakao bahwa mulai mengembangkan rasa khas kakao. Fermentasi adalah reaksi antara ragi dan ampas. Proses fermentasi berlangsung dari 3 hari untuk beberapa varietas Criollo untuk 6 atau 7 hari untuk varietas lainnya. Fermentasi mengurangi rasa pahit, memberi warna coklat dan menghilangkan rasa getah. Setelah ragi telah difermentasikan akan menghasilkan rasa manis cokelat.Proses fermentasi yang dilakukan di chokato ini selama 6 hari pada hari ke 6 baru dijemur ,pembalikan pertama pada hari ke 2 .Cara fermentasi yang dilakukan terlebih dahulu di sortasi biji yang akan di fermentasikan dengan kriteria ukuran biji kako seragam/sama,warna putih .Biji kakao ini dapat di peroleh langsung di kebun kelompok atau dari petani kakao sekitar dengan harga Rp. 8000 /kg.ukuran setiap kotak fermentasi berbeda ini bertujuan agar memudahkan dalam proses pembalikan kakao tersebut.
Cara fermentasi Kakao dilakukan dengan berbagai metode, motode tersebut berbeda di setiap negara: dibungkus dengan daun pisang besar , dalam keranjang, dalam kotak kayu atau dalam silinder disimpan jauh dari cahaya. Hal ini selama fermentasi biji kakao bahwa mulai mengembangkan rasa khas kakao. Fermentasi adalah reaksi antara ragi dan ampas. Proses fermentasi berlangsung dari 3 hari untuk beberapa varietas Criollo untuk 6 atau 7 hari untuk varietas lainnya. Fermentasi mengurangi rasa pahit, memberi warna coklat dan menghilangkan rasa getah. Setelah ragi telah difermentasikan akan menghasilkan rasa manis cokelat.Proses fermentasi yang dilakukan di chokato ini selama 6 hari pada hari ke 6 baru dijemur ,pembalikan pertama pada hari ke 2 .Cara fermentasi yang dilakukan terlebih dahulu di sortasi biji yang akan di fermentasikan dengan kriteria ukuran biji kako seragam/sama,warna putih .Biji kakao ini dapat di peroleh langsung di kebun kelompok atau dari petani kakao sekitar dengan harga Rp. 8000 /kg.ukuran setiap kotak fermentasi berbeda ini bertujuan agar memudahkan dalam proses pembalikan kakao tersebut.
3.
Penjemuran kakao
Biji difermentasi disebarkan di bawah matahari sampai kering,di dalam rumah
UV dengan ukuran 4 x 5 meter .rak yang digunakan dalam penjemuran sebanyak 24
rak .proses penjemuran berlangsung selama 5 – 6 hari .Biji yang kering di
tandai dengan kadar airnya berkisar 7%,tergantung pada kelembaban, selama waktu
kadar air biji tersebut berkurang. Pengeringan dapat dilakukan dengan sinar
matahari atau dengan teknik buatan. Pengeringan sinar matahari, yang digunakan
untuk biji yang lebih baik.hasil pengeringan biji kakao yang tidak baik atau
tidak sesuai dengan kriteria dapat di jual di pasar dengan harga yang di
tentukan di pasaran.

Gambar
hasil penjemuran biji kakao
MESIN PENGOLAHAN KAKAO MENJADI COKLAT

Daya listrik 5 watt,menggunakan gas .prosesnya selama 30 menit daya
tampungnya 150 kg.

Kapasitas 100 kg/hari,hasil akhir berupa NIB .Menggunakan daya listrik
.hasil dari pemisahan kulit ari ini akan dijadikan kompos.Cara pemeliharaan
mesin ini adalah setelah dipakai di lap dengan kain lap dan ampasnya di buang
segera.

Berguna sebagai pemisah lemak .daya yang digunakan listrik .Cara pemeliharaannya
dengan di lap .proses produksinya dengan kapasitas 1 kg dalam 1 jam.

Berguna untuk pemisah lemak coklat dengan coklat murni .Kapasitasnya
1kg/jam daya yang digunakan listrik.ahsil lemak coklat dapat berfungsi sebagai
obat ,misalnya alergi,sakit kepala,batuk dan obat sakit mag ,dsg.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar